It's team work

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

your schedule

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Senin, 30 Juni 2014

Teknologi Masa Depan Dunia Perbankan

Analisis Persepsi Responden Terhadap Virtual Teller Machine (VTM) Yang Akan Menjadi Pengganti Automatic Teller Machine (ATM) di Masa Depan Pada Mahasiswa Universitas Gunadarma


Banyak konsep peralatan canggih yang saat ini tengah dikembangkan guna mempermudah setiap pekerjaan. Salah satunya adalah ATM masa depan yang dikembangkan oleh vendor teknologi Huawei. ATM dengan kemampuan lebih canggih daripada ATM biasa tersebut diberi nama Virtual Teller Machine (VTM). Dengan menggunakan VTM keperluan segala aktifitas terkait perbankan dimasa depan, mungkin tak perlu dilakukan lagi di kantor bank.

Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas mengenai hasil dari analisa persepsi responden terhadap VTM yang akan menjadi pengganti ATM di masa depan, dimana data yang diambil pada mahasiswa Universitas Gunadarma menggunakan teori Technology Acceptance Mode (TAM).

Dalam hal ini VTM merupakan salah satu perangkat canggih yang ditujukan untuk memudahkan setiap transaksi perbankan. Pengguna bisa melakukan berbagai transaksi keuangan tanpa harus pergi ke bank. Fungsi VTM pada dasarnya sama dengan fungsi ATM, seperti pengambilan uang atau melakukan transfer antar rekening dan juga membayar berbagai jenis tagihan. Namun keunggulan VTM dapat melakukan aktifitas lain seperti layaknya kita datang langsung ke bank, seperti pengguna bisa berkonsultasi dengan customer service melalui video chat dari layar monitor yang ada, dilengkapi dengan pena virtual yang berfungsi untuk menandatangani setiap dokumen. Tidak hanya itu saja, VTM juga terdapat sofa yang dapat memberikan kenyamanan pada setiap pengguna atau nasabah yang menggunakannya. VTM diguakan masih di negara China, di Indonesia sendiri belum ada ketentuan pasti kapan masuknya VTM tersebut ke Indonesia.  

Untuk menganalisa tanggapan responden, penulis mengumpulkan data dari 30 orang yang merupakan mahasiswa Universitas Gunadarma. Dalam mencari tanggapan ini penulis menuangkan butir kuesioner dalam sebuah angket yang dibuat sesuai dengan teori TAM. Butir kuesioner ini dibagi dalam 4 kelompok, yaitu Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, Attitude Toward Using, dan Actual Usage. 

Perceived Usefulness 
Pada Perceived Usefulness ini terdapat 4 buah butir kuesioner, yaitu sebagai berikut:
  1. Pada butir kuesioner pertama, "VTM akan meningkatkan efektifitas pelayanan kegiatan perbankan". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 100% responden menjawab setuju, bahwa VTM akan meningkatkan efektifitas pelayanan kegiatan perbankan. 
  2. Pada butir kuesioner kedua, "VTM akan meningkatkan kinerja pelayanan kegiatan perbankan". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 80% responden menjawab setuju, bahwa VTM akan meningkatkan kinerja pelayanan perbankan.
  3. Pada butir kuesioner ketiga, "VTM akan meningkatkan produktifitas dalam pelayanan kegiatan perbankan". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 80% responden menjawab setuju, bahwa VTM akan meningkatkan produktifitasnya dalam kegiatan pelayanan perbankan.
  4. Pada butir kuesioner terakhir, "Menurut saya VTM akan sangat bermanfaat". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 83,33% responden menjawab setuju, bahwa VTM akan sangat bermanfaat dimasa yang akan datang.


Gambar 1. Grafik Persentase Perceived Usefulness

Perceived Ease of Use
Pada Perceived Ease of Use ini terdapat 3 buah butir kuesioner, yaitu sebagai berikut:
  1. Pada butir kuesioner pertama, "VTM akan mudah dipelajari dan digunakan". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 50% responden menjawab ragu-ragu, bahwa VTM mungkin akan sulit untuk dipelajari dan digunakan.     
  2. Pada butir kuesioner kedua, "VTM akan fleksibel". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 63.33% responden menjawab ragu-ragu, bahwa VTM dapat fleksibel dalam penggunaannya.
  3. Pada butir kuesioner ketiga, "VTM akan dapat mengontrol proses administrasi perbankan". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 63.33%  menjawab ragu-ragu, bahwa VTM akan dapat mengontrol proses administrasi perbankan.
Gambar 2 Grafik Persentase Perceived Ease of Use

Attitude Toward Using 
Pada Attitude Toward Using ini terdapat 4 buah butir kuesioner, yaitu sebagai berikut:
  1. Pada butir kuesioner pertama, "Saya menyukai menggunakan VTM". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 66.67% responden menjawab ragu-ragu untuk menyukai VTM, dikarenakan masih asingnya mesin VTM.  
  2. Pada butir kuesioner kedua, "Menggunakan VTM adalah ide yang bagus". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 60% responden menjawab setuju, bahwa VTM merupakan ide yang cukup bagus untuk digunakan oleh para nasabah.
  3. Pada butir kuesioner ketiga, "Menggunakan VTM adalah ide yang bijaksana". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 53.34% responden menjawab ragu-ragu, bahwa VTM ide yang bijaksana untuk digunakan nasabah.
  4. Pada butir kuesioner terakhir, "Penggunaan VTM dinilai perlu". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 66,67% responden menjawab setuju, bahwa VTM dianggap perlu untuk digunakan.
Gambar 3. Grafik Persentase Attitude Toward Using

Actual Usage
Pada Actual Usage ini terdapat 2 buah butir kuesioner, yaitu sebagai berikut:


  1. Pada butir kuesioner pertama, "Saya berniat menggunakan VTM". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 56.67% responden menjawab ragu-ragu apabila menggunakan VTM.     
  2. Pada butir kuesioner kedua, "Saya berniat akan menggunakan VTM lebih sering daripada datang langsung ke bank untuk melakukan proses transaksi". Dari hasil analisa dikatakan bahwa 53.34% responden menjawab ragu-ragu untuk menggunakan VTM lebih sering dibandingkan harus datang langsung ke bank.
Gambar 4. Grafik Persentase Actual Usage

Dilihat dari dimensi perceived usefulness (persepsi kemanfaatan) adalah suatu tingkatan yang dipercaya bahwa suatu teknologi akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya, dikategorikan setuju. Dalam hal ini teknologi yang digunakan yaitu suatu mesin ATM masa depan atau biasa dikatakan dengan VTM.
Dilihat dari dimensi perceived ease of use  (persepsi kemudahan pengguna) adalah suatu tingkatan yang dipercaya bahwa suatu komputer dipercaya akan selalu mudah untuk dipelajari dan digunakan, dikategorikan setuju. Dalam hal ini komputer yang digunakan yaitu suatu mesin ATM masa depan atau biasa dikatakan dengan VTM.
Dilihat dari dimensi attitude toward using adalah suatu tingkatan sebagai  sikap  terhadap  penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya, dikategorikan setuju yang berarti berbentuk penerimaan.
Dilihat dari dimensi actual  usage adalah suatu tingkatan sebagai bentuk respon psikomotor eksternal yang diukur oleh seseorang dengan penggunaan nyata, dikategorikan ragu-ragu.


Daftar Pustaka:
Susetyo Dwi Prihadi, “Canggihnya ATM Masa Depan Besutan Huawei”, http://inet.detik.com/read/2013/04/25/125233/2230208/398/canggihnya-atm-masa-depan-besutan-huawei, 25 April 2013.

Anonim, “ATM Masa Depan Bikin Tak Perlu Repot Ke Bank”, http://www.beritateknologi.org/tag/atm-masa-depan/, 25 April 2013.

Huawei, “Huawei eSpace VTM Remote Bank Solution”,  Huawei Technologies Co, 2012.

Luh Putu R.A.R, “Aplikasi Model TAM Terhadap Pengguna Layanan Internet Banking di Kota Denpasar”, Tesis, 2013.

Kamis, 30 Januari 2014

SIKLUS KEUANGAN

SIKLUS KEUANGAN

Agung Priyadi Nugraha (30111352)

BOGOR | 3DB01 MANAJEMEN INFORMATIKA

Siklus ini memproses dua kejadian ekonomi, perolehan kapital dan penggunaan kapital untuk memperoleh pemilikan. Sistem aplikasi dalam siklus keuangan yaitu :

  1. Sistem Pemilikan.
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan kepemilikan adalah kekuasaan yang didukung secara sosial untuk memegang kontrol terhadap sesuatu yang dimiliki secara eksklusif dan menggunakannya untuk tujuan pribadi. Jadi sistem pemilikan adalah sebuah komponen atau elemen yang dimiliki secara eksklusif serta memegang kontrol terhadap sesuatu.

  1. Sistem Catatan Jurnal.
pencatatan transaksi keuangan. Transaksi meliputi penjualan, pembelian, pendapatan, dan pengeluaran oleh perseorangan maupun organisasi. Pembukuan biasanya dilakukan oleh seorang ahli pembukuan.

  1. Sistem Pelaporan Keuangan.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
  1. Laporan neraca.
  2. Laporan laba/rugi.
  3. Laporan Perubahan Ekuitas.
  4. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa Laporan arus kas atau Laporan arus dana.
  5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.
REFERENSI :
- Siklus Keuangan, Sistem Informasi Akuuntansi (online)

SIKLUS PRODUKSI


SIKLUS PRODUKSI

Agung Priyadi Nugraha (30111352)

BOGOR | 3DB01 MANAJEMEN INFORMATIKA

Aktivitas Siklus Produksi
Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi yang berkaitan dengan pembuatan produk.
Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi

Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
-          Bauran produk
-          Penetapan harga produk
-          Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
-          Manajemen Biaya
-          Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
-          Perancangan Produk
-          Perencanaan dan Penjadwalan
-          Operasi Produksi
-          Akuntansi Biaya

Perancangan Produk (Aktivitas 1)
Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.

Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.

REFERENSI :
- Siklus Produksi, Sistem Informasi Akuntansi (online)

SIKLUS PENGELUARAN


SIKLUS PENGELUARAN


Agung Priyadi Nugraha (30111352)

BOGOR | 3DB01 MANAJEMEN INFORMATIKA

Siklus Pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang dan jasa.

Tujuan siklus pengeluaran adalah untuk mengubah kas perusahaan ke dalam bentuk bahan baku fisik serta sumber daya manusia yang dibutuhkannya untuk menjalankan bisnis.

Namun tujuan utama dalam siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan, dan berbagai layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi.

Sistem Pengeluaran Kas

Sistem pengeluaran kas memproses pembayaran berbagai kewajiban yang timbul dari sistem pembelian. Proses pengeluaran kas membuat dan mendistribusikan cek ke para pemasok. Salinan dari berbagai cek tersebut akan dikembalikan ke bagian utang usaha sebagai bukti bahwa telah dibayar, dan akun utang usaha akan diperbarui untuk menyingkiran kewajiban tersebut.

Pada akhir periode, baik proses pengeluaran kas maupun utang usaha mengirim informasi ringkasan ke buku besar. Informasi tersebut direkonsiliasi dan dicatat ke akun pengendali kas serta utang usaha.

 Tiga aktivitas dasar dalam pengeluaran :

-          Memesan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)

-          Menerima dan menyimpan barang, perlengkapan dan jasa (layanan)

-            Membayar barang, perlengkapan dan jasa (layanan)

 Transaksi dan dokumen

   Transaksi 
   Dokumen
   Pengeluaran Kas
   Cek
   Retur Pembelian
   Memo debit
   Retur Pembelian
   Dokumen/nota pembayaran biaya
   Pembelian Kredit
   Permintaan pembelian
   Pesanan penerimaan
   Laporan penerimaan barang
   Voucher


 Pengendalian Siklus Pengeluaran


Aktivitas Pengendalian
Pemrosesan Penjualan
Penerimaan Kas
Otorisasi transaksi
Pengendalian persediaan
Bagia utang usaha mengotorisasi pembayaran
Pemisahan penugasan
Pengendalian persediaan dipisahkan dari dipisahan dari bagian pembelian dan penyimpanan persediaan. Buku besar utang usaha terpisah dari buku besar.
Pisahkan bagian buku besar pembantu utang usaha, pengeluaran kas, dan buku besar
Supervisi
Bagian penerimaan
Catatan akuntansi
Buku pembantu utang usaha, buku besar, filepermintaan pembelian, filepesanan pembelian, filelaporan penerimaan
File voucher utang, buku pembantu utang usaha, jurnal pengeluaran kas, akun kas di buku besar.
Akses
Keamanan fisik aktiva. Batas akses hanya ke catatan akuntansi di atas
Keamanan yang memandai atas kas. Batas akses ke barbagai catatan akuntansi di atas
Verifikasi independen
Bagian utang dengan merekonsiliasi berbagai dokumen sumber sebelum mencatat kewajiban. Bagian buku besar merekonsiliasi akurasi umum proses tersebut
Peninjauan akhir okeh bagian pengeluaran kas. Rekonsiliasi keseluruhan oleh bagian buku besar. Rekonsiliasi bank secara berkala oleh kontroler

Retur Pembelian

Bila barang dagangan atau barang lain yang sudah dibeli kemudian dikembalikan lagi atau penyesuaian harga sedang diusahakan. Biasanya pembeli akan mengadakan hubungan dengan penjuala secara tertulis. Keterangan mengenai hal itu dapat dinyatakan melalui surat atau dapat juga digunakan Memo Debit atau Nota Debit.

Contoh Memo Debit atau Nota Debit




Debitur mungkin menggunakan tembusan dari Memo Debit tersebut sebagai dasar untuk pencatatan, atau menunggu jawaban dari kreditu yang biasanya akan berbentuk Memo Kredit atau Nota Kredit

Flowchart Retur Pembelian


Prosedur retur pembelian suatu perusahaan:

-          Vendor mengirim barang yang telah di order oleh perusahaan ke bagian penerimaan barang disertai nota pembelian yang akan dicatat oleh bagian akuntansi persediaan.

-           Oleh bagian penerimaan barang, barang tersebut dicek apakah sesuai dengan pesanan. Karena tidak sesuai, bagian penerimaan barang membuat Surat Permohonan Retur Pembelian (SPRP). SPRP diberikan ke bagian akuntansi persediaan, sedangkan barangnya diberikan ke bagian gudang.

-           Di bagian akuntansi persediaan, SPRP dan Nota Pembelian digabungkan untuk membuat Memo Debit yang digunakan sebagai dasar pencatatan barang yang akan di retur.

-           1 Memo Debit diberikan ke bagian gudang, bersama dengan barang lalu bagian gudang membuat Catatan Pengeluaran Barang (CPB) yang dibuat arsip oleh bagian gudang. Dan barang retur dikirim ke vendor bersama dengan Memo Debit.


REFERENSI:
- Siklus Pengeluaran, Sstem Informasi Akuntansi (online)

SIKLUS PENDAPATAN


SIKLUS PENDAPATAN

Agung Priyadi Nugraha (30111352)

BOGOR | 3DB01 MANAJEMEN INFORMATIKA


Sistem Informasi Akuntansi meliputi berbagai aktivitas yang berkaitan dengan siklus – siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Meskipun tidak ada dua organisasi yang identik, tetapi sebagian besar mengalami jenis kejadian ekonomi yang serupa. Kejadian – kejadian ini menghasilkan transaksi-transaksi yang dapat dikelompokan menjadi empat siklus aktivitas bisnis yang umum, yaitu :

A. Siklus Pendapatan
B. Siklus Pengeluaran
C. Siklus Produksi
D. Siklus Keuangan

Pada umumnya perusahaan dagang didirikan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar besarnya.  Guna mendapatkan keuntungan tersebut perusahaan perlu melakukan  siklus pendapatan yang terdiri dari pesanan penjualan, pengiriman barang, penagihan dan piutang usaha, serta penagihan kas.

Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut. Oleh karenanya kami akan merumuskan masalah dalam desain sistem umum siklus pendapatan.
Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat ditempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.

Siklus-siklus transaksi mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam sebuah sistem informasi. Gambar di bawah ini menunjukkan hubungan antara dua siklus transaksi jual beli dan subsistem-subsistem sistem informasi untuk sebuah perusahaan jual-beli barang. Perusahaan jual-beli barang adalah organisasi yang membeli barang dari pemasok dan menjual barang tersebut ke pelanggan.

1.      Prosedur Back-Order

Ketika jumlah barang dalam persediaan di gudang tidak mencukupi untuk memenuhi pesanan pelanggan, dokumen back-order  akan dibuat. Dokumen ini bias berupa pesanan penjualan yang baru atas barang yang tersisa atau salinan dari pesanan pelanggan saat ini yang disesuaikan untuk menunjukkan produk yang belum dipenuhi. Dokumen back-order kemudian di tempatkan pada file  sendiri sampai barang tersebit dikirim oleh pemasok. Back0order harus dipenuhi sebelum proses penjualan baru diproses.

Dalam waktu ke waktu, pelanggan mengembalikan barang yang sudah dibelinya. Hal iini bias disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:

- Penjualan mengirimkan barang yang salah

- Barang yang dikirim ternyata rusak atau cacat

- Barang tersebut rusak pada saat pengiriman

Penjualan terlalu terlambat mengirimkan barang atau terjadi keterlambatan karena penundaan saat transit, dan pembeli menolak pengirim tersebut.

Ketika retur perlu dilakukan, pembelia akan meminta penjual untuk mengembalikan pembayaran dari barang yang tidak diinginkannya tersebut.

2.      Prosedur Retur Penjualan

-   Pelanggan

Pelanggan membuat surat permohonan retur barang dengan membuat memo debit beserta barang yang diberikan ke Bagian penerimaan barang.

-   Bagian Penerimaan Barang

Bagian penerimaan barang membuat memo kredit rangkap 2, lembar kedua diserahkan ke bagian piutang, lembar pertama digabungkan dengan memo debit yang diterima dari pelanggan dilakukan pemeriksaan dengan membuat laporan penerimaan barang (LPB) rangkap 2, lembar pertama untuk gudang diserahkan bersama dengan barang, lembar kedua untuk bagian piutang.

-   Gudang

Menerima LPB beserta barang dari bagian penerimaan barang, lalu mencatatnya di Catatan Penerimaan Barang yang dijadikan arsip.

-   Departemen Piutang

Memo kredit dan LPB yang diterima dari bagian penerimaan barang dilakukan pencatatan yaitu Catatan Pengurangan Piutang (CPP) sebanyak 3 rangkap, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua diserahkan ke bagian keuangan, lembar ketiga diserahkan bagian akuntansi persediaan.

1. Bagian Akuntansi Persediaan

Setelah menerima CPP, lalu dicatat ke dalam Kartu Persediaan yang dirangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua untuk bagian keuangan.

2. Bagian Keuangan

CPP yang diterima dari bagian piutang dicatat pada Jurnal Perubahan Piutang (JPP) yang dirangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua digabung dengan kartu persediaan yang diterima dari bagian akuntansi persediaan dibuat Laporan Retur Penjualan (LRP) rangkap 2, lembar pertama diserhkan ke pimpinan, lembar kedua sebagai arsip.

3. Pimpinan

Menerima LRP dari bagian keuangan dan dijadikan arsip.

3.      Prosedur Penerimaan Kas

-   Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen

Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama dengan permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan untuk akun pelanggan. Permintaan pembayaran merupakan conth dari dokumen perputaran yang biasanya adalah bagian dari faktur yang telah ditagihkan ke pelanggan. Ketika pembayaran dilakukan, pelanggan merobek bagian permintaan pembayaran dan mengembalikannya ke penjual bersama dengan pembayaran tunai.

-   Departemen Penerimaan Kas

Kasir memvertifikasi dan kelengkapan antara cek dengan permintaan pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruangan penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses ini.

-   Departemen Piutang Dagang

Staf departemen piutang dagang melakukan proses pembukuan permintaan pembayaran pada akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang. Setelah proses pembukuan, permintaan pembayaran disimpan untuk jejak audit. Pada akhir hari kerja staf departemen merangkum akun buku besar pembantu piutang dagang dan menyerahkan rangkumannya ke departemen buku besar umum.

-   Departemen Buku Besar

Secara berkala, departemen buku besar menerima voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan rangkuman akun dari departemen piutang dagang. Staf melakukan proses pembukuan dari voucher jurnal ke akun pengendali piutang dagang dan akun pengendali kas, merekonsiliasi aun pengendali piutang dagang dengan rangkuman buku besar pembantu piutang dagang, dan menyimpan voucher jurnal.

-   Departemen Kontroler

Secara berkala (mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler (atau karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas) mencocokkan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen seperti : (1) salinan dari daftar permintaan pembayaran, (2) slip setoran bank yang diterima dari bank, (3) voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang.


REFERENSI :
- Siklus pendapatan, Sistem Informasi Akuntansi, (online)