SIKLUS PENDAPATAN
Agung Priyadi Nugraha (30111352)
BOGOR | 3DB01 MANAJEMEN INFORMATIKA
Sistem Informasi Akuntansi meliputi berbagai aktivitas yang
berkaitan dengan siklus – siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Meskipun
tidak ada dua organisasi yang identik, tetapi sebagian besar mengalami jenis
kejadian ekonomi yang serupa. Kejadian – kejadian ini menghasilkan
transaksi-transaksi yang dapat dikelompokan menjadi empat siklus aktivitas
bisnis yang umum, yaitu :
A. Siklus Pendapatan
B. Siklus Pengeluaran
C. Siklus Produksi
D. Siklus Keuangan
Pada umumnya perusahaan dagang didirikan untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesar besarnya. Guna
mendapatkan keuntungan tersebut perusahaan perlu melakukan siklus pendapatan yang terdiri dari pesanan
penjualan, pengiriman barang, penagihan dan piutang usaha, serta penagihan kas.
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan
kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan
barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari
penjualan-penjualan tersebut. Oleh karenanya kami akan merumuskan masalah dalam
desain sistem umum siklus pendapatan.
Tujuan utama siklus pendapatan adalah untuk menyediakan
produk yang tepat ditempat dan waktu yang tepat dengan harga yang sesuai.
Siklus-siklus transaksi mengelompokkan kegiatan-kegiatan
dalam sebuah sistem informasi. Gambar di bawah ini menunjukkan hubungan antara
dua siklus transaksi jual beli dan subsistem-subsistem sistem informasi untuk
sebuah perusahaan jual-beli barang. Perusahaan jual-beli barang adalah
organisasi yang membeli barang dari pemasok dan menjual barang tersebut ke
pelanggan.
1. Prosedur
Back-Order
Ketika jumlah barang dalam persediaan di gudang tidak
mencukupi untuk memenuhi pesanan pelanggan, dokumen back-order akan dibuat. Dokumen ini bias berupa pesanan
penjualan yang baru atas barang yang tersisa atau salinan dari pesanan
pelanggan saat ini yang disesuaikan untuk menunjukkan produk yang belum
dipenuhi. Dokumen back-order kemudian di tempatkan pada file sendiri sampai barang tersebit dikirim oleh
pemasok. Back0order harus dipenuhi sebelum proses penjualan baru diproses.
Dalam waktu ke waktu, pelanggan mengembalikan barang yang
sudah dibelinya. Hal iini bias disebabkan oleh beberapa hal sebagai berikut:
- Penjualan mengirimkan barang yang salah
- Barang yang dikirim ternyata rusak atau cacat
- Barang tersebut rusak pada saat pengiriman
Penjualan terlalu terlambat mengirimkan barang atau terjadi
keterlambatan karena penundaan saat transit, dan pembeli menolak pengirim
tersebut.
Ketika retur perlu dilakukan, pembelia akan meminta penjual
untuk mengembalikan pembayaran dari barang yang tidak diinginkannya tersebut.
2. Prosedur Retur
Penjualan
- Pelanggan
Pelanggan membuat surat permohonan retur barang dengan
membuat memo debit beserta barang yang diberikan ke Bagian penerimaan barang.
- Bagian Penerimaan
Barang
Bagian penerimaan barang membuat memo kredit rangkap 2,
lembar kedua diserahkan ke bagian piutang, lembar pertama digabungkan dengan
memo debit yang diterima dari pelanggan dilakukan pemeriksaan dengan membuat
laporan penerimaan barang (LPB) rangkap 2, lembar pertama untuk gudang
diserahkan bersama dengan barang, lembar kedua untuk bagian piutang.
- Gudang
Menerima LPB beserta barang dari bagian penerimaan barang,
lalu mencatatnya di Catatan Penerimaan Barang yang dijadikan arsip.
- Departemen Piutang
Memo kredit dan LPB yang diterima dari bagian penerimaan
barang dilakukan pencatatan yaitu Catatan Pengurangan Piutang (CPP) sebanyak 3
rangkap, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua diserahkan ke bagian
keuangan, lembar ketiga diserahkan bagian akuntansi persediaan.
1. Bagian Akuntansi Persediaan
Setelah menerima CPP, lalu dicatat ke dalam Kartu Persediaan
yang dirangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar kedua untuk bagian
keuangan.
2. Bagian Keuangan
CPP yang diterima dari bagian piutang dicatat pada Jurnal
Perubahan Piutang (JPP) yang dirangkap 2, lembar pertama sebagai arsip, lembar
kedua digabung dengan kartu persediaan yang diterima dari bagian akuntansi
persediaan dibuat Laporan Retur Penjualan (LRP) rangkap 2, lembar pertama
diserhkan ke pimpinan, lembar kedua sebagai arsip.
3. Pimpinan
Menerima LRP dari bagian keuangan dan dijadikan arsip.
3. Prosedur
Penerimaan Kas
- Prosedur Ruang
Penerimaan Dokumen
Ruang penerimaan dokumen menerima cek dari pelanggan bersama
dengan permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang
diperlukan untuk akun pelanggan. Permintaan pembayaran merupakan conth dari
dokumen perputaran yang biasanya adalah bagian dari faktur yang telah
ditagihkan ke pelanggan. Ketika pembayaran dilakukan, pelanggan merobek bagian
permintaan pembayaran dan mengembalikannya ke penjual bersama dengan pembayaran
tunai.
- Departemen
Penerimaan Kas
Kasir memvertifikasi dan kelengkapan antara cek dengan
permintaan pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruangan
penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses
ini.
- Departemen Piutang
Dagang
Staf departemen piutang dagang melakukan proses pembukuan
permintaan pembayaran pada akun pelanggan di buku besar pembantu piutang
dagang. Setelah proses pembukuan, permintaan pembayaran disimpan untuk jejak
audit. Pada akhir hari kerja staf departemen merangkum akun buku besar pembantu
piutang dagang dan menyerahkan rangkumannya ke departemen buku besar umum.
- Departemen Buku
Besar
Secara berkala, departemen buku besar menerima voucher
jurnal dari departemen penerimaan kas dan rangkuman akun dari departemen
piutang dagang. Staf melakukan proses pembukuan dari voucher jurnal ke akun
pengendali piutang dagang dan akun pengendali kas, merekonsiliasi aun
pengendali piutang dagang dengan rangkuman buku besar pembantu piutang dagang,
dan menyimpan voucher jurnal.
- Departemen
Kontroler
Secara berkala (mingguan atau bulanan), staf dari departemen
kontroler (atau karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas)
mencocokkan penerimaan kas dengan membandingkan dokumen seperti : (1) salinan
dari daftar permintaan pembayaran, (2) slip setoran bank yang diterima dari
bank, (3) voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang
dagang.
REFERENSI :
- Siklus pendapatan, Sistem Informasi Akuntansi, (online)