Agung Priyadi
Nugraha (30111352)
BOGOR
| 2DBO1 MANAJEMEN INFORMATIKA
Dasar
Perencanaan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Implementasi
sistem informasi berbasis komputer merupakan aktivitas yang berskala luas yang
melibatkan orang dan fasilitas yang banyak, uang dan peralatan dalam jumlah
yang besar, dan waktu yang panjang.
Perencanaan
Sistem Informasi Berbasis Komputer juga mempunyai manfaat, yaitu:
§
Memberikan
dasar pengontrolan.
§
Mendefinisikan
lingkup proyek;
§
Mengatur
urutan tugas;
§
Mengetahui
bidang masalah yang potensial;
Siklus
Hidup Sistem
PENGERTIAN
SIKLUS HIDUP SISTEM
Metodologi
adalah suatu cara yang disarankan untuk melakukan suatu hal. Pendekatan sistem
adalah metodologi dasar untuk memecahkan masalah.
SIKLUS
HIDUP SISTEM (System
Life Cycle-SLC)
System
Life Cycle (SLC) adalah proses evolusi yang diikuti oleh pelaksanaan system
informasi dasar-dasar atau subsistem. Telah ada pendekatan implementasi
tradisional sepanjang era komputer, dan ada perjanjian umum antara ahli-ahli
komputer sehubungan dengan tugas-tugas yang dilaksanakan.
Adalah
penerapan pendekatan sistem untuk pengembangan sistem atau subsistem informasi
berbasis komputer. Sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi
pengembangan dan penggunaan sistem.
Berbagai
metodologi SLC telah dikembangkan untuk memandu proses yang terlibat termasuk
model air terjun (asli metode SLC), pengembangan aplikasi cepat (RAD),
pengembangan aplikasi bersama (JAD), maka air mancur model dan spiral
model.Umumnya, beberapa model digabungkan ke dalam beberapa jenis hibrida
metodologi. Dokumentasi sangat penting berapapun jenis model dipilih atau
dibuat untuk setiap aplikasi, dan biasanya dilakukan bersamaan dengan proses
pembangunan. Beberapa metode kerja lebih spesifik untuk jenis proyek, tetapi
dalam analisis terakhir, faktor yang paling penting bagi keberhasilan suatu
proyek dapat seberapa dekat rencana tertentu diikuti.
Beberapa
SLC terdapat dalam perusahaan yang menggunakan komputer, mungkin ada seratus
atau lebih. Pada kenyataannya SLC adalah sarana yang digunakan oleh manajemen
untuk melaksanakan rencana strategis. Konsep life cycle menjadikan segala
sesuatu yang tumbuh, menjadi dewasa setiap waktu dan akhirnya mati. Pola ini
digunakan untuk sistem dasar komputer seperti subsistem pemrosesan data atau
SSD.
System
Life Cycle terdiri dari lima fase yaitu :
1.
Fase Perencanaan
Fase
ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem
penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang
mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
2.
Fase Analisis
Fase
ini mempunyai tugas penting yaitu menunjukkan kebutuhan pemakai informasi dan
menentukan tingkat penampilan sistem yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan
tersebut. Fase ini meliputi penetapan jangkauan proyek, mengenal resiko,
mengatur rangkaian tugas, dan menyediakan dasar untuk kontrol. Analisis
mengumpulkan persyaratan untuk sistem. Tahap ini meliputi rinci kajian terhadap
kebutuhan bisnis organisasi.Pilihan untuk mengubah proses bisnis dapat
dianggap. Berfokus pada desain tingkat tinggi seperti desain, program apa yang
diperlukan dan bagaimana mereka akan berinteraksi, desain tingkat rendah
(bagaimana setiap program akan bekerja), desain interface (antarmuka apa saja
yang akan terlihat seperti) dan data desain (data yang akan diperlukan). Selama
tahap ini, perangkat lunak dari keseluruhan struktur yang ditetapkan. Analisis
dan Desain sangat krusial dalam pembangunan seluruh siklus. Any glitch dalam tahap desain
dapat menjadi sangat mahal untuk memecahkan di kemudian tahap pengembangan
perangkat lunak. Banyak perawatan dilakukan selama tahap ini. Yang logis sistem
produk dikembangkan di tahap ini.
3.
Fase Desain
Fase
Desain ini meliputi penentuan pemrosesan dan data yang dibutuhkan oleh sistem
yang baru, dan pemilihan konfigurasi terbaik dari hardware yang menyediakan
desain. Desain system adalah ketentuan mengenal proses dan data yang dibutuhkan
oleh sistem yang baru. Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke
sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat
coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak,
representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Merancang alir kerja
(workflow) dari sistem dalam bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow
Diagram (DFD). Merancang basis data (database) dalam bentuk Entity Relationship
Diagram (ERD) bisa juga sekalian membuat basis data secara fisik. Merancang
input ouput aplikasi (interface) dan menentukan form-form dari setiap modul
yang ada. Merancang arsitektur aplikasi dan jika diperlukan menentukan juga
kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada tahapan ini atau sebelumnya sudah
ditentukan teknologi dan tools yang akan digunakan baik selama tahap
pengembangan (development) maupun pada saat implementasi (deployment).
4.
Fase Pelaksanaan / Implementasi
Fase
ini melibatkan beberapa spesialis informasi tambahan yang mengubah desain dari
bentuk kertas menjadi satu dalam hardware, software, dan data. Pelaksanaan
adalah penambahan dan penggabungan antara sumber-sumber secara fisik dan
konseptual yang menghasilkan pekerjaan sistem. Dalam tahap ini, desain yang
sudah diterjemahkan ke dalam kode.Program komputer yang ditulis menggunakan
bahasa pemrograman konvensional atau aplikasi generator. Alat pemrograman
seperti kompiler, Juru, Debuggers digunakan untuk menghasilkan kode. Berbagai
bahasa pemrograman tingkat tinggi seperti C, C ++, Pascal, Java digunakan untuk
coding. Sehubungan dengan jenis aplikasi, hak bahasa pemrograman yang dipilih.
5.
Fase Pemakaian / Penggunaan
Selama
fase penggunaan, audit memimpin pelaksanaannya untuk menjamin bahwa sistem
benar-benar dikerjakan, dan pemeliharaannya pun dilakukan sehingga sistem dapat
menyediakan kebutuhan yang diinginkan.
Pada
fase 1-3 adalah siklus hidup pengembangan system. Tahap 4 adalah tahap
penggunaan (implementasi) yang berlangsung hingga tiba waktunya untuk merancang
system itu kembali jika diperlukan. Proses merancang kembali akan mengakibatkan
berulangnya siklus hidup sistem secara keseluruhan.
PROTOTYPING
Prototipe memberikan ide bagi pembuat
maupun pemakai potensial tentang cara sistem akan berfungsi dalam bentuk
lengkapnya. Proses menghasilkan prototipe disebut dengan Prototyping.
Jenis-Jenis
Prototipe
sistem
operasional®Prototipe jenis I
Prototipe
jenis II sbg ceak biru bagi sistem operasional®
PENGEMBANGAN
PROTOTIPE JENIS I
- Mengidentifikasikan
kebutuhan pemakai
- Mengembangkan
prototipe
- Menentukan apakah
prototipe dapat diterima
- Menggunakan
prototipe
MENGEMBANGKAN PROTOTIPE
JENIS II
- Mengkodekan sistem
operasional
- Menguji sistem
operasional
- Menentukan jika
sistem operasional dapat diterima
- Menggunakan sistem
operasional
Daya Tarik Prototyping
:
•
Komunikasi ant Analis sistem dan pemakai baik
•
Analis dapat bekerja lebih baik
•
Pamakai berperan aktif
•
Spesialis informasi dan pemakai efisien dalam waktu
•
Penerapan menjadi mudah
Potensi
Kegagalan Prototyping
•
Tergesa-gesa dalam mendefinisikan masalah, evaluasi alternatif dokumentasi
•
Mengharapkan sesuatu yang tidak realistis dari sistem operasional
•
Prototipe jenis I tidak seefisiensi sistem yang dikodekan dalam bahasa program
•
Hubungan komp-manusia tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik
Penerapan
yang Berprospek Baik untuk Prototyping
•
Risiko tinggi
•
Interaksi pemakai penting
•
Jumlah pemakai banyak
•
Penyelesaian yang cepat diperlukan
•
Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek
•
Sistem yang inovatif
•
Perilaku pemakai yang sukar ditebak
Kesimpulan
Siklus
hidup system tidaklah luput dari perencanaan yang matang karena tanpa
perencanaan tersebut maka suatu system tidaklah dapat berjalan sesuai
rencana. Evolusi sistem berbasis komputer mengikuti suatu pola yang
disebut siklus hidup sistem, yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis,
rancangan, dan penerapan serta penggunaan. Manajer dari area pemakai terlibat
dalam perencanaan dengan maksud agar proyek akan memperoleh manfaat. Analis
sistem membantu manajer dalam pendefinisian masalah, menetapkan tujuan dan
mengenai kendala-kendala serta studi kelayakan.
0 komentar:
Posting Komentar